Translate

Minggu, 18 Mei 2014

PENGUKURAN WAKTU KERJA

Pengukuran Waktu Kerja
          Waktu merupakan elemen yang sangat penting dalam merancang atau memperbaiki sistem kerja di suatu perusahaan. Pengukuran waktu (time study) merupakan suatu usaha untuk menentukan lamanya kerja yang dibutuhkan seorang operator atau pekerja (terlatih dan ‘qualified’) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang spesifik pada tingkat kecepatan kerja yang normal dalam lingkungan kerja yang terbaik.
            Pengukuran waktu kerja dilakukan guna mendapatkan waktu baku yang harus dicapai oleh seorang pekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, dengan waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan seorang pekerja rata-rata untuk menyelesaikan suatu satuan pekerjaan secara normal dalam suatu rancangan sistem kerja tertentu.


Secara umum, cara-cara pengukuran waktu kerja dapat dibagi menjadi 2 kelompok :
=> Secara Langsung :
                ·         Pengukuran waktu dengan jam henti (stopwatch).
                ·         Sampling kerja (work sampling).
=> Secara Tak Langsung :
                ·         Data waktu baku (standard data).
          ·         Data waktu gerakan (predertemined time system). 


Kelebihan dan kekurangan pengukuran waktu kerja metode langsung dan tak langsung.
              a)      Metode Lansung
·          Kelebihan dari penggunaan metode ini sangatlah praktis, karena tidak perlu menguraikan       pekerjaan ke dalam elemen-elemen pekerjaan.
·           Kekurangan dari metode ini adalah dibutuhkan waktu lebih lama untuk memperoleh data       waktu yang banyak. Tujuannya adalah hasil pengukuran yang teliti dan akurat. Biaya lebih     mahal dengan menggunakan metode ini.
              b)      Metode Tak Langsung
·           Kelebihan dari metode ini adalah tidak harus ke tempat dimana pekerjaan berlangsung,         dengan syarat mengetahui elemen-elemen pekerjaan yang diperlukan pekerjaan tersebut.       Waktu relatif lebih singkat dan biaya lebih murah.

·            Kekurangannya adalah tabel yang digunakan adalah tabel untuk data orang Eropa dan           belum tentu cocok atau sesuai untuk orang Indonesia. Dibutuhkan ketelitian yang tinggi         untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan berpengaruh terhadap hasil perhitungan.

1.   Pengukuran Waktu Kerja dengan Jam Henti (stopwatch)
1.1 Langkah-langkah sebelum melakukan pengukuran:
1.      Penetapan tujuan pengukuran
2.      Melakukan penelitian pendahuluan
3.      Memilih operator
Syarat memilih operator adalah berkemampuan normal dan dapat diajak bekerja sama.

4.      Melatih operator
                       Hal ini terjadi jika pada saat penelitian pendahuluan kondisi kerja atau cara kerja sesudah                               mengalami perubahan.
5.      Mengurai pekerjaan atas elemen pekerjaan
6.      Menyiapkan perlengkapan pengukuran
Hal-hal yang diperlukan adalah:
·         Jam henti
·         Lembaran-lembaran pengamatan
·         Pena atau pensil
·         Papan pengamatan

1.2  Melakukan pengukuran waktu
Hal pertama yang dilakukan adalah pengukuran pendahuluan. Mengapa hal ini perlu dilakukan? karena agar mendapatkan perkiraan statistikal dari banyaknya pengukuran yang dilakukan untuk tingkat-tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan.

1.3  Tingkat ketelitian & tingkat keyakinan
·            Tingkat Ketelitian menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu      penyelesaian sebenarnya.
·            Tingkat Keyakinan menunjukkan besarnya keyakinan pengukuran bahwa hasil yang           diperoleh memenuhi syarat ketelitian.

1.4  Pengujian keseragaman data
            Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan data-data yang berada di dalam batas-batas kontrol. Sekelompok data dikatakan seragam bila berada di antara kedua batas kontrol. Bila diluar batas-batas itu, maka data-data tersebut tak seragam. Untuk itu, diperlukan batas kendali atas (BKA) dan batas kendali bawah (BKB) agar mendapatkan batas seragam tidaknya subgrup tersebut.
                        BKA =  X + 2σ
                        BKB =  X – 2σ
                        dimana : σ adalah standar deviasi dan  X adalah rata-rata dari data rata-rata 
                  subgrup.

1.5  Melakukan perhitungan waktu baku
            Cara untuk mendapatkan waktu baku adalah sebagai berikut.
a.       Hitung waktu siklus rata-rata.
                         

               
b.      Hitung waktu normal.
    Wn = Ws x p
di mana p adalah faktor penyesuaian, faktor ini diperhitungkan jika pengukur berpendapat bahwa operator bekerja dengan kecepatan tidak wajar sehingga hasil perhitungan waktu perlu disesuaikan.
c.       Hitung waktu baku.
   Wb = Wn ( 1 + a )
  di mana a adalah kelonggaran atau allowance yang diberikan kepada pekerja untuk menyelesaiakan pekerjaannya.

1.6  Penyesuaian
            Beberapa cara menentukan faktor penyesuaian:
·         Cara persentase,
Cara ini merupakan cara yang paling mudah dan tidak rumit dalam pelaksanaannya, namun cara ini menimbulkan adanya kekurangan ketelitian sebagai akibat dari kasarnya cara penilaian. Misalkan si pengukur berpendapat bahwa p = 130 %. Waktu siklusnya terhitung sama dengan 18,2 menit, maka waktu normalnya:
                        Wn = 18,2 x 1,3 = 23,66 menit
·         Cara Shumard,
Cara ini memberikan patokan-patokan penilaian melalui kelas-kelas kinerja kerja dengan setiap kelas mempunyai nilai sendiri-sendiri.
·         Cara Westinghouse,
Cara ini mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan kewajaran/ ketidakwajaran dalam bekerja, yaitu;
1.      Keterampilan atau Skill
Didefinisikan sebagai kemampuan mengikuti cara kerja yang ditetapkan. Sebuah pelatihan kerja dapat meningkatkan keterampilan dalam bekerja bahkan mampu mewujudkan kreativitas para pekerja.
2.      Usaha
Usaha adalah kesungguhan yang ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaanya.
3.      Kondisi Kerja
Kondisi kerja adalah kondisi fisik lingkungannya seperti keadaan pencahayaan, temperatur, dan kebisingan ruangan. Faktor kondisi  sering disebut sebagai faktor manajemen, karena faktor inilah yang dapat berwenang mengubah/memperbaikinya.
4.      Konsistensi atau Consistency
Kenyataan bahwa pada setiap pengukuran waktu angka-angka yang dicatat tidak pernah semuanya sama, waktu penyelesaian yang ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus ke siklus lainnya.

1.7  Kelonggaran
          Kelonggaran diberikan untuk empat hal, yaitu;
·         Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi
Bagi pekerja pria yang melakukan pekerjaan ringan hanya memerlukan 2% sampai 2,5% sedangkan pekerja wanita hanya memerlukan 5%.
·         Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatigue
·         Kelonggaran untuk hambatan-hambatan tak terhindarkan
Beberapa pekerja mampu menghindarkan kegiatan mengobrol yang berlebihan dalam bekerja dan menganggur dengan sengaja apabila tidak diperhatikan pengawas, namun ada pula hambatan yang tak bisa dihindarkan oleh pekerja karena berada di luar kemampuan pekerja untuk mengendalikannya.
·         Kelonggaran dalam perhitungan waktu baku


















PETA KERJA

Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas. Lewat peta kerja ini kita bisa melihat semua kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai berbentuk bahan baku kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya agar menjadi suatu produk lengkap.

Fungsi peta kerja adalah untuk menganalisis suatu system kerja yang sudah ada dalam suatu perusahaan dan untuk memperbaiki system kerja tersebut. Karena dalam suatu system kerja tidak ada system yang terbaik melainkan selalu ada system yang lebih baik.maka dengan peta kerja tersebut suatu perusahaan bisa mendapatkan system tersebut.


































                   Macam-macam peta kerja

Menurut jenisnya, peta kerja dibagi menjadi 2 macam yaitu :
a.       Peta Kerja keseluruhan dan
b.      Peta Kerja setempat.
    v  Peta Kerja keseluruhan :
o   Peta Proses Operai
o   Peta Aliran Kerja
o   Peta Proses regu kerja
    v  Peta Kerja Setempat :
o   Peta Pekerja dan mesin
o   Peta Tangan kiri dan tangan kanan

Contoh Peta Kerja Keseluruhan

   ü Peta Proses Operasi
Suatu peta Proses Operasi Menggambarkan langkah-langkah operasi dan pemeriksaan yang dialami bahan dalam urutanya sejak awal sampai produk jadi. Peta ini juga memuat informasi yang diperlukan untuk analisis lebih lanjut.

         o     Kegunaan Peta Proses Operasi
      §  Bisa mengetahui kebutuhan mesin
      §         Sebagai alat menentukan tata letak pabrik
      §  Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja
      §         Dll.

Cara Pembuatan Peta Proses Operasi
  v  Pertama Pada bagian header di tulis jenis peta diikuti oleh identifikasi lain seperti nama objek, nama                pembuat peta, tanggal dipetakan, nomor peta dan nomor gambar.
  v  Kedua Material yang akan diproses dinyatakan tepat diatas garis horizontal yang sesuai yang                          menunjukan kedalam urutan tempat material tersebut, kemudian di proses
  v  Ketiga, Lambang-Lambang ditempatkan dalam arah vertical, sesuai urutan prosesnya.
  v  Keempat, Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai dengan urutan          operasi terkait
        v  Kelima, Penomoran terhadap kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri.
            
            

  ü   Peta Aliran Proses
           Adalah suatu peta yang menunjukan aliran-aliran dari operasi, pemeriksaan transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi selama suatu proses atau prosedur berlangsung.

    o   Kegunaan Peta Aliran Proses
·         Menganalisis setiap komponen pembentukan suatu produk dengan lebih terperinci
·         Mengetahui aliran bahan, aktivitas orang atau aliran kertas dari awal masuk ari suatu proses atau prosedur sampai aktivitas berakhir
·         Sebagai alat untuk melakukan perbaikan proses metode kerja
Dll.

            Cara Pembuata Peta Aliran Proses
    v         Langkah awal sama dengan pemb uatan peta proses operasi.
    v        Kedua, Bagian sebelah kiri atas berdampingan dengan informasi embuatan peta tersebut dicatat                     mengenai ringkasan yang memuat jumlah total dan waktu total setiap kegiatan yang terjadi
    v  Dibagian badan diuraikan proses yang terjadi secara lengkap dengan lambang-lambang dan                           informasi mengenai jarak perpindahan
    v       Dll.


sumber : blog.ub.ac.id


   ü  Peta Proses Regu Kerja
                                         Peta ini dapat digunakan dalam suatu tempat kerja dimana untuk melaksanakan pekerjaan tersebut memerlukan kerja sama yang baik dari sekelompok pekerja.

     o             Kegunaan Peta Proses Regu Kerja
             §                  Sebagai alat untuk menganalisis aktifitas suatu kelompok kerja
    §                  Untuk mengetahui pekerjaan yang dilakukan oleh beberapa pekerja dalam waktu yang                                  bersamaan.
    §                  Dapat mengurangi biaya produksi atau proses.
    §                  Dapat mempercepat waktu penyelesaiian produksi
    §                  Dll.
   
                  Cara Pembuatan Peta Proses Regu Kerja
   v                     Pertama nyatakan judul peta lengkap dengan identifikasi lainnya dan juga ringkasan
   v                    Lambang-lambang yang biasanya digunakan untuk menggunakan peta aliran proses digunakan                       juga untuk membuat eta ini sesuai dengan kebutuhan
   v                   Dibagian badan peta dicantumkan uraian pekerjaan dengan lambang-lambang yang sama                              dengan peta aliran proses namun disebelah kirinya terdapat waktu dan jarak dan disebelah                            kanannya menyatakan operatornya. Dengan kata lain satu operator memiliki waktu                                        dan jarak masing-masing dalam suatu pekerjaannya begitupun operator lain
   v                  Uraian lambang, menggunakan lambang-lambang seperti dipeta aliran proses namun disebelah                        kanan lambang diuraikan arti lambang tersebut.
   v                 Ringkasan terdapat dibagian pojok kiri bawah peta yang menyatakan ringkasan dari uraian                            pekerjaan tersebut.



             Contoh Peta Kerja setempat
    ü   Peta Pekerja dan mesin
     Adalah suatu peta yang menggambarkan hubungan antara pekerja dan mesin.

      o          Kegunaan Peta Pekerja dan mesin
·    Mengetahui hubungan yang jelas Antara waktu kerja oprator dan waktu oprasi mesin yang  ditanganinya.
·         Meningkatkan efektifitas pekerja dan mesin
·         Menganalisis, Menyeimbangkan dan meyeimbangkan kerja Antara pekerja dan mesin
·         Mengubah tata letak tempat kerja.
·         Mengatur kembali gerakan-gerakan kerja
·         Merancang kembali mesin dan peralatan
·         Menambah pekerja bagi sebuah mesin atau sebaliknya

             Cara Pembuatan Peta Pekerja dan Mesin
    v       Nyatakan identifikasi peta yang dibuat. Biasanya di bagian paling atas dinyatakan”Peta pekerja-                    mesin” Sebagai Kepalanya, Kemudian diikuti informasi-informasi yang melengkapi, meliputi :                        Nomor peta, nama pekerjaan yang dipetakan, metoda sekarang atau usulan, tanggal dipetakan                      dan nama orang yang membuat peta tersebut.
    v       Setelah semua identifikasi lengkap dinyatakan, langkah berikunya adalah, menguraikan semua                       elemen pekerjaan yang terjadi. Untuk itu tiga jenis kolom (bar) digunakan untuk melambangkan                     elemen-elemen yang bersangkutan.kolom-kolom tersebut duibuat memanjang dari atas ke bawah                 dengan panjang masing-masing sebanding dengan lamanya waktu pelaksanaan yang                                       bersangkutan.
    v     Lalu langkah terakhir adalah dibuat kesimpulan daklam bentuk ringkasan yang memuat : waktu                     menganggur, waktu kerja, dan akhirnya kita bisa mengetahui penggunaan waktu dari pekerja dan                   mesin tsb.



            Contoh Peta Pekerja & Mesin :
Sumber : eas11mei1992.blogspot.com


   ü       Peta Tangan kiri dan tangan kanan.

          Peta ini menggambarkansemua gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan. Juga menunjukan perbandingan Antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan.

     o              Kegunaan Tangan kiri dan tangan kanan.
·         Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan (fertigue).
·     Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak produktif,  sehingga tentunya akan mempersingkat waktu kerja.
·         Sebagai alat untuk mengabalisis tata letak system.
·         Sebagai alat untuk melatih pekerja yang baru, deengan cara kerja yang ideal.

                 Cara Pembuatan Peta Tangan kiri dan Tangan kanan.
    v   Berbeda dengan peta-peta yang lain, untuk membuat peta ini, lembaran kertas dibagi menjaddu                    tiga bagian. Yaitu bagian kepala peta yang memuat bagian dari system kerja dan bagian-bagian                      badan.
    v   Pada bagian kepala peta di barisan paling atas ditulis “Peta Tangan Kiri Dan tangan kanan” setelah                itu menyatakan identifikasi lainya seperti nama pekerjaan, nama departemen, nomor peta. Cara                      sekarang atau usulan. Nama pembuat peta dan tanggal dipetakan.
    v   Pada bagian yang memuat baga di, digambarkan sketsa dari suatu system kerja yang                                   memperlihatkan skala. Sesuai dengan tempat kerja yang sebenarnya. Sketsa ini penting untuk                        menunjukan kondisi saat  dilakukan studi terhadap pekerjaan tersebut.
    v  Bagian badan dibagi atas 2 pihak yaitu sebelah kiri atas digunakan untuk  menggambarkan bagian                  yang dilakukan leh tangan kiri pekerja dan sebaliknya.
    v   Langkah berikutnya diperhatikan urutan-urutan gerakan yang dilaksanakan oleh operator. 


                     Contoh Peta Tangan kiri dan Tangan Kanan :

                     Sekian informasi dari kami semoga bermanfaat bagi semuanya.